Roh gentayangan itu harus diberi sesajen berupa Caru Panca Sata dan
Penyambleh agar tidak terjadi kecelakaan lagi" Ujar salah seorang
penekun supranatural yang tak mau disebutkan namanya.
Ketika saya mau
mengambil kamera, dia tiba-tiba menutupi wajahnya seraya berkata "Mohon
agar Bapak Tidak mengambil gambar saya" Ujarnya.
Lalu saya menuruti
permintaanya. Dan saya minta maaf kepada pembaca jika berita ini tidak
dilengkapi dengan poto narasumber.
Dia lalu melanjutkan ceritanya dengan
panjang lebar. "Belakangan ini banyak sekali warga yang menjadi korban
meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Bukan hanya nyawa manusia
yang melayang. Pelinggih kecil di samping jalan raya juga jadi korban
pengemudi truk sehingga Pelinggih itu rusak. Lalu apa yang seharusnya
kami lakukan agar tidak terjadi korban lagi? Tanya salah seorang warga
dengan rasa penasaran. "
"Pelinggih yang rusak akibat tertabrak truk pengangkut pasir harus
diganti dengan yang baru" Ujar ahli supranatural itu. Sebut saja namanya
Jero Wayan, bukan nama sebenarnya. Memang belakangan ini seringkali
terjadi kecelakaan maut yang telah memakan banyak korban dari tahun ke
tahun tepatnya di sebelah barat patung singa. Sebelum diberi Lelaban,
mungkin roh gentayangan itu akan terus mencari tumbal. Apakah anda tahu,
apa yang melatar belakangi setiap kecelakaan di tempat tersebut yang
telah banyak merengut nyawa dari tahun ke tahun? Jero Wayan balik
bertanya. Dan saya menggelengkan kepala seraya memberi kesempatan untuk
melanjutkan ceritanya.
Setelah diterawang oleh ahli supranatural terhebat di Tejakula itu,
ternyata ada suatu misteri di tempat tersebut. Konon pada jaman
penjajahan Belanda yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 1944, ada
seorang wanita cantik yang berasal dari Tejakula. Sebut saja namanya
Iluh Sari, bukan nama sebenarnya juga. Karena keelokan wajahnya, banyak
pemuda-pemuda saat itu terkesima melihat kecantikan paras wajahnya.
Bahkan ada pemuda Belanda yang selalu menggoda Iluh Sari bahkan
terang-terangan menyatakan cinta kepadanya. Sayangnya Iluh Sari tidak
mencintai pemuda Belanda itu dan juga menolak cintanya. Karena cintanya
ditolak, Iluh Sari kemudian diperkosa oleh pemuda Belanda itu. Setelah
puas memperkosa, Iluh Sari kemudian dibunuh karena cintanya ditolak dan
mayatnya dibuang di sebelah barat patung singa Tejakula. Atau bahasa
Balinya terletak di Delod Dauh patung singa Tejakulane. Dulu pada jaman
penjajahan Belanda, tempat tersebut masih semak belukar.
Jero Wayan berhenti sejenak sambil meneguk secangkir kopi yang sedari
tadi disuguhkan oleh pembantunya. Serta mempersilahkan saya minum kopi
juga. Tatkala minum kopi, saya merenung sejenak. Merenungi betapa
gaibnya alam Bali yang kita pijak ini. Memang jika Menurut kepercayaan
orang Bali, jika ada orang yang mati salah pati, rohnya tidak pantas
dibuatkan upacara Atma Wedana. Mungkin Karena kematiannya yang sangat
misterius itulah dan ditambah tidak mendapatkan upacara apapun, maka
rohnya Iluh Sari selalu gentayangan. Dan sepertinya minta persembahan
berupa tumbal manusia.
Bukan hanya penuturan dari Jero Wayan yang saya dengar. Bahkan
kemarin-kemarin saya sering mendengar penuturan dari warga alias dari
mulut ke mulut. Tapi saya belum pernah mengalaminya. Konon Menurut
penuturan warga yang mengaku namanya Jaya, Dulu dia pernah melihat
penampakan-penampakan berupa gadis cantik membawa kain putih melintas
pada tengah malam. Jaya sama sekalipun tidak curiga, dia mengira salah
seorang warga yang mau ke pasar saat itu" Pikirnya. Tapi yang membuat
dia curiga dan bulu kuduknya merinding adalah gadis cantik itu minta
dibonceng. Dan sampai di pertengahan jalan tiba-tiba gadis itu
menghilang. Kata Jaya sambil mengenang kejadian yang menyeramkan itu.
Bukan hanya Jaya yang pernah mengalami hal tersebut. Saya juga pernah
mewawancarai seorang sopir truk pengangkut pasir. Dia juga pernah
melihat penampakan-penampakan berupa wanita cantik sama seperti yang
dialami oleh Jaya. Gadis itu membawa kain putih melintas pada tengah
malam" Kata sopir truk itu. apakah Mungkin wanita cantik itu adalah
rohnya Iluh Sari, wanita yang pernah diperkosa dan dibunuh oleh pemuda
Belanda pada jaman dahulu?. Saya jadi bertanya-tanya dalam hati. Pada
saat yang berbeda, ada juga seorang sopir yang kebingungan saat melintas
di tempat tersebut. Pasalnya jalan raya yang tidak memiliki
persimpangan alias jalan jalur utama cuma satu, tiba-tiba dilihatnya ada
banyak jalan yang bercabang-cabang persis seperti di simpang siur di
Kuta.
Belakangan ini, sebelum roh Iluh Sari dibuatkan Caru, ada juga
pengalaman yang membuat bulu kuduk saya merinding. Ketika ada pemuda
yang bernama Sugi mengendarai sepeda motor, tiba-tiba ada wanita cantik
yang minta dibonceng. Setelah dibonceng, tiba-tiba wanita itu menghilang
seketika. Tentu saja pengalaman Sugi hampir sama dengan Jaya. Sugi
sangat ketakutan ketika mengenang peristiwa itu
"Hai, kenapa bapak bengong? Kata Jero Wayan membuyarkan lamunan saya.
Kemudian saya menjawab dengan refleks "Tadi saya sedang mengkait-kaitkan
cerita Pak Jero dengan cerita-cerita yang dialami warga. Pak Jero tadi
khan mengatakan bahwa Di Delod Dauh patung singa Tejakula atau di
Pelinggih kecil sekarang, di tempat itu khan banyak orang-orang yang
tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Apakah Mungkin itu adalah
orang-orang yang dijadikan tumbal oleh Iluh Sari?" Saya juga sangat
takut Pak Jero. Karena saya juga pernah jadi korban tabrak lari, Pak
Jero, beberapa tahun yang lalu
"Bapak tidak perlu takut" Katanya berusaha menenangkan pikiran saya.
Semoga setelah dibuatkan Caru Panca Sata dan Caru Penyambleh, dan juga
dibuatkan Pelinggih, roh Iluh Sari tidak gentayangan lagi dan tidak
mengganggu orang-orang yang sedang berlalu lintas. Semoga roh Iluh Sari
mendapatkan tempat yang layak" Ujarnya berharap.